Menurut kebanyakan orang, sukses itu identik dengan uang, jika bisa menghasilkan uang banyak dan kaya raya maka dianggap sukses. Seorang motivator seperti Mario Teguh pun berkata kalo laki-laki yang sukses adalah yang mampu mencari uang lebih dari yang dibelanjakan istrinya. Pada intinya semua selalu UUD (ujung-ujungnya duit).
Mario Teguh:
Betulkah sukses identik dengan gelimang uang? Ternyata tidak. Sebuah survey yang dilakukan sebuah majalah di Amerika Serikat menunjukkan kecenderungan bahwa sukses sangat berhubungan dengan pekerjaan. Selain itu, juga berkaitan dengan popularitas dan aktualisasi.
Inilah intisari yang diperoleh tentang penjabaran sukses oleh para responden:
1. Memiliki pekerjaan yang Anda cintai (89%)
Pekerjaan yang dicintai menjadi nomor satu, anggap saja anda bekerja sekaligus mengerjakan hobby anda sehingga mencari uang serasa seperti tidak bekerja. Karena anda sangat menyenangi pekerjaan yang dilakukan biasanya lebih minim terhadap stress daripada mengerjakan pekerjaan yang tidak disukai. Ini memang impian banyak orang termasuk TS.
2. Merasa memiliki keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi (82%)
Punya pekerjaan yang menguras tenaga namun masih tetap bisa bersantai, rekreasi, berkomunikasi dan punya banyak waktu untuk keluarga dan teman-teman. Daripada orang kaya banyak uang tapi waktunya dihabiskan untuk bekerja. Banyak orang kaya yang punya banyak uang tapi tidak bisa menikmati kekayaannya karena waktunya terkuras mencari uang akhirnya menjadi stress.
3. Merasa berprestasi (78%)
Aktualisasi diri adalah satu kebutuhan manusia yang cukup penting, merasa punya kemampuan untuk berprestasi, diakui diri sendiri bahwa kita mampu untuk melakukan yang terbaik sehingga meningkatkan percaya diri.
4. Bisa menentukan dan meraih tujuan (70%)
Anak kecil saja memiliki cita-cita yang diinginkan. Sebagai orang dewasa bisa menentukan dan meraih tujuan dianggap salah satu kesuksesan dan tentunya tiap orang punya tujuan berbeda misal si A ingin punya istri seperti Chelsea Olivia atau si B ingin punya pekerjaan dan tinggal di luar negeri.
5. Merasa dihargai tinggi dalam bidang pekerjaan Anda (63%)
Hampir mirip dengan nomor tiga, bedanya aktualisasi diri yang dilihat oleh orang lain. Merasa dihargai oleh orang lain dan dianggap mampu, dianggap profesional dalam bidang pekerjaan anda. Pujian dari rekan kerja, atasan, istri atau orang tua adalah salah satu bentuk reward.
6. Memiliki pekerjaan yang bisa menolong orang lain (55%)
Buat sebagian orang menolong orang lain adalah salah satu kesuksesan. Walau tidak menghasilkan uang banyak namun jika berhasil meringankan beban orang lain dianggap sukses. Ada kebahagiaan tersendiri saat kita berhasil menolong orang lain karena manusia pada hakikatnya adalah mahluk sosial yang harus saling tolong-menolong. Berbanding terbalik dengan para koruptor yang justru banyak uang tapi menyengsarakan banyak orang.
7. Bisa menghasilkan uang banyak (45%)
Nah ternyata uang masuk di poin ketujuh, uang dikalahkan oleh keenam faktor di atas padahal dengan uang orang bisa membeli apa saja yang diinginkan seperti liburan ke luar negeri, gadget canggih, dan lain-lain. Ternyata perasaan nyaman dengan uang banyak tidak sebanding dengan perasaan yang didapat dari keenam poin di atasnya.
8. Bisa melakukan apa yang ingin dikerjakan, meskipun itu tidak menghasilkan banyak uang (38%)
Walau tidak menghasilkan banyak uang tapi keinginan bisa terpenuhi juga salah satu faktor yang dianggap sukses. Kadang orang terikat dengan pekerjaan dan rutinitas yang membosankan, ingin keluar dari zona itu tetapi sulit karena faktor uang. Kebebasan untuk melakukan yang ingin dilakukan tidak bisa dipungkiri adalah salah satu kesuksesan.
9. Bisa terkenal dan ngetop (5%)
Dokter terkenal, pengacara terkenal, artis ngetop, pengusaha yang punya nama. Itu menambah gengsi seseorang. Banyak orang yang rumahnya kecil dan masuk gang tapi mobilnya BMW seri terbaru. Itu semua demi gengsi dan popularitas supaya dapat tanggapan positif dari orang lain. Ada juga orang yang lebih suka kerja di kantor mewah yang bergengsi daripada jualan makanan karena kerja di kantor dianggap lebih bergengsi padahal sebenarnya jualan makanan menghasilkan uang lebih banyak.
10. Bisa lepas dari kontrol orang tua (5%)
Kadang orang tua masih ikut campur dalam urusan pekerjaan atau keluarga. Nah, saat seseorang bisa 100% lepas dari orang tua dan dianggap mandiri adalah salah satu kesuksesan. Makanya sebagian orang setelah menikah tidak mau serumah dengan mertua karena ingin lepas dari kontrol mereka sepenuhnya.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar