Kamis, 14 Oktober 2010

tahukah kamu??????

Share
Mereka setiap hari bekerja dari jam 7 sampai jam 12 siang. Dari hari senin sampai hari sabtu. Mereka jadi penentu dan pencetak generasi penerus bangsa ini. Ya dia adalah “Guru Honorer” SD di daerah terpencil. Mereka terus bekerja walau pendapatannya hanya sebatas untuk membeli bensin untuk kendaraan bermotornya.

Orang-orang tidak ada yang tahu pendapatan mereka. Mereka menilai dia adalah guru pegawai negeri sipil dengan gaji diatas 1 juta ditambah dengan tunjangan lainnya. Padahal sesungguhnya dia berpenghasilan hanya Rp. 100.000,- sampai Rp. 250.000,-perbulan. Dengan uang sebesar itu kita hanya dapat membeli 20 liter beras. Itupun kalau harga beras Rp.5.000/liter. Makanya tidak heran setelah selesai mengajar ada yang sorenya jualan bahkan sampai ada yang jadi tukang ojeg hingga larut malam.
Ini sebuah ironi di negeri ini nasib guru masih belum layak pendapatannya. Mereka mengharap bias diangkat sebagai pegawai negeri dengan tanpa test. Tapi apa daya data base yang ditunggu masih jauh dari harapan. Tes penerimaan CPNS hanya milik orang-orang yang punya uang dan punya kenalan orang dalam.

Penghasilan Umar Bakri menurut lagu versi Iwan Fals. Gaji yang ia terima jauh bahkan setengahnya dari yang mereka tandatangani untuk Surat Pertanggungjawaban (SPJ). Bila yang ditandatangani Rp. 250.000,- sebenarnya dia hanya mendapat Rp.125.000,-. Ini dilakukan karena keinginan para pejabat untuk memperkaya diri sendiri tanpa memperhatikan orang lain.

Adakah yang masih peduli dengan nasib “Guru Honorer” di negeri ini?. Dengan pendapatan hanya Rp.100.000,- perbulan. Merekalah penentu dan pencetak generasi penerus bangsa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mungkin anda meminati :