Share
Jalan utama antara Kecamatan Langensari, Kota Banjar - Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, ambles sekitar empat meter hingga memakan dua pertiga badan jalan. Amblesnya badan jalan yang berada di Blok Lima Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari dikhawatirkan akan semakin parah, karena banyak kendaraan yang melintas, ditambah dengan kondisi tanahnya yang labil.
Pantauan "PRLM" di lokasi Senin (23/5) menunjukkan, dua pertiga badan jalan tampak ambles sepanjang empat meter dengan kedalaman paling dalam setengah meter. Pada sisi sebelah utara tampak retakan cukup lebar, sehingga terlihat pemisahan antara badan jalan dengan tepi jalan yang tidak beraspal. Selain menjadi jalur perekonomian, ruas jalan tersebut juga menjadi jalur angkutan antara Kota Banjar - Kujangsari.
Untuk mengingatkan pengguna jalan, lokasi ambles hanya ditutup dengan pohon kayu putih yang banyak ditemukan di sekitar tempat tersebut. Selain itu juga papan dengan peringatan berukuran kecil. Pada salah satu sisi jalan ambles yang paling dalam juga terdapat genangan bekas air hujan.
Untuk melintas di sekitar jalan yang ambles, tersebut pengemudi mobil juga harus hati-hati, kerena pada sisi jalan yang masih bisa dilintasi berupa sawah. Sehingga mobil yang hendak melintas juga harus bergantian.
"Seminggu ini kondisinya semakin parah. Tanda-tanda bakal ambles sebenarnya sudah cukup lama, akan tetapi tidak segera ditangani. Kalau tidak segera diatasi, amblesnya pasti akan semakin dalam," tutur Aam (43) warga Kujangsari yang mengaku sering melintas jalan tersebut.
Dia mengatakan, meskipun jalur tersebut berada di tengah areal persawahan, akan tetapi ramai dilintasi kendaraan. Selain ambles, ruas jalan di sekitar tempat tersebut juga mulai hancur. Di tenagh jalan banyak dijumpai kubangan air yang cukup dalam. "Hanya saja masih bisa dilintasi untuk papasan mobil. Kalau yang di Balok lima tidak bisa untuk papasan, hanya cukup untuk satu mobil," ujarnya.
Warga lainnya, Ujang, menambahkan bahwa amblesnya badan jalan tersebut, selain karena tanahnya yang masih labil. Ditambah dengan banyaknya kendaraan melintas jalan. Kendaraan yang melintas, ungkapnya, tidak hanya angkutan kota akan tetapi juga truk pengangkut kayu maupun bahan material bangunan lainnya.
"Ditambah dengan hujan yang terus terun, menjadikan badan jalan semakin hancur. Kami hanya bisa member tanda peringatan agar tidak ada kendaraan terjungkal di lokasi yang ambles. Yang kami khawatrikan adalah pada malam hari, karena kondisinya sangat gelap," tuturnya.
Mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang lebih banyak, dia berharap pemehttp://www.blogger.com/img/blank.gifrintah Kota Banjar segera memerbaiki ruas jalan yang ambles tersebut. Selain lokasi yang ambles, tambah Ujang, ruas jalan sekitar yang hancur juga ikut diperbaiki. "Utamanya memang lokasi yang ambles. Percuma saja jika sekitarnya tidak ikut diperbaiki," tuturnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Banjar Ojat Sudrajat mengungkapkan sekitar sepuluh persen ruas jalan kota rusak akibat kondisi tanah yang labil. Sebagian besar jalan yang rusak tersebut merupakan jalur perekonomian masyarakat. ''Untuk perbaikan memang harus melihat prioritas. Semuanya tetap mendapatkan perhatian, akan tetapi tetap ada ruas jalan mana yang perbaikannya lebih diutamakan,"
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar