Rabu, 07 Desember 2011

mimpi isl untuk jadi liga profesional

Share


KEPEMIMPINAN wasit Fahri Albar di laga Persiwa Wamena melawan Persiba Balikpapan, tadi malam, dikeluhkan pemain dan manajemen Persiba. Asisten pelatih, Sukliwon Iriato mengungkapkan hal itu dalam jumpa pers usai pertandingan malam tadi. Menurutnya, wasit sangat “memanjakan” para pemain Persiwa Wamena.

“Kami kecewa dengan kepemimpinan wasit, yang tampak berat sebelah. Hal ini membuat emosi pemain kita memuncak yang berpengaruh terhadap permainan,” ujar Sukliwon.

Menurutnya, seharusnya tidak ada lagi kepemimpinan wasit yang terlalu memihak tuan rumah di Indonesia Super League 2011-2012. “Kita ingin ISL tahun ini lebih baik lagi, tapi bagaimana kalau wasit selalu memimpin seperti itu,” ujarnya.

Hasil pantauan harian ini, memang wasit gampang sekali memberikan tendangan-tendangan bebas bagi Persiwa. Sedikit saja pemain Persiwa terjatuh, selalu diberikan tendangan bebas. Apalagi pelanggaran itu terjadi di sekitar kotak 16.

Buruknya kepemimpinan wasit terlihat saat Persiwa dihadiahi tendangan penalti di menit ke-16. Bahkan wasit sangat peduli dengan salah satu pemain Persiwa yang tergeletak di luar lapangan, hingga harusmenghentikan sementara permainan saat Saeful Lewenusa hendak melakukan tendangan sepak pojok di babak kedua. Tentu saja perlakuan “spesial" wasit bagi tuan rumah itu menuai protes dari pelatih dan manajemen Persiba yang berada di bench.

Matsunaga Shohei pun sampai mendapatkan kartu kuning akibat memprotes keras keputusan hakim garis yang menghadiahkan tendangan kiper. Padahal sebelumnya, dia dilanggar keras di pojok kanan pertahanan Persiwa.

Itu pun diakui Aldo Barreto yang sudah enam kali bertandang ke kandang Persipura. Menurut pemain asal Paraguay itu, permainan Persiwa sebenarnya biasa saja, namun “faktor X” seperti kepemimpinan wasit menjadikanpermainan rekan-rekannya down.

“Ini belum seberapa, karena mereka (Persiwa, Red.) sudah unggul 2-0 duluan. Kalau sampai babak kedua skor masih sama, pasti mereka lebih keras lagi ngerjainnya,” kata kapten Persiba itu.


Sedangkan pelatih Persiwa Gomes Oliviera mengatakan, sangat puas atas kemenangan tersebut. Artinya, apa yang telah diinstruksikan untuk anak-anak asuhnya berjalan sesuai rencana. “Memang ada sedikit evaluasi, tapi nanti akan kami lakukan,” ujar pelatih asal Brasil itu.

Menanggapi soal kepemimpinan wasit, kata Gomes, sudah bagus. Hadiah penalti yang diberikan itu benar-benar murni pelanggaran. “Kepemimpinan wasit baik, penalti yang diberikan itu juga sesuai karena pemain kami dilanggar,” ujarnya.

Manajer tim Persiba Jamal Al Rasyid juga geram dengan kepemimpinan wasit Fahri Albar. “Kami tidak mau mengambinghitamkan wasit, tapi kami kasihan dengan perjuangan anak-anak yang luar biasa. Bahkan bisa dibilang kedua tim pada laga tersebut cukup fair. Hanya saja kepemimpinan wasit saya pikir masih belum fair sebagaimana diharapkan,” beber Jamal.

Penampilan penggawa Beruang Madu, ditegaskan Jamal sangat luar biasa. Sekalipun tertinggal 2-0 di babak pertama, diakui mental bertanding Kenji Adachihara dan kawan-kawan patut diacungi jempol. “Bagusnya mental bertanding pemain kami, membuat mereka tidak mudah terpancing emosi oleh permainan lawan. Bahkan pemain pun tak terpancing sekalipun wasit kami nilai memimpin di luar batas kewajaran sebagai seorang pengadil,” tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mungkin anda meminati :