Jumat, 10 Juni 2011

mitos mitos mengenai handphone (HP)

Share

Banyak anggapan yang dipahami masyarakat yang salah mengenai ponsel. Coba pahami lebih jauh ponsel di tangan anda.

Sebagai benda elektronik, ponsel seringkali dianggap memiliki berbagai akibat. Karena digunakan secara masal, seringkali pengguna awam tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi pada ponselnya, dan apa akibatnya yang mungkin bakal menimpa. Misalnya saja soal ponsel dapat memicu penyakit kanker. Padahal sampai saat ini masih terdapat beda pendapat diantara para ahli mengenal persoalan tersebut. Demikian juga pengertian. Nah, kita mencoba membedah beberapa mitos yang berkembang di masyarakat mengenai ponsel. Sekaligus menyajikan fakta agar kita dapat memahami dengan utuh ponsel di tangan.



1.Mitos: Radiasi ponsel akan menyebabkan kanker
Fakta: Berdasarkan penelitian radiasi barang elektronik memang dapat memicu aktifitas menyimpan berkembang sel, sehingga menimbulkan kanker. Tapi sampai saat ini belum ada penelitian yang memaparkan secara pasti ambang batas radiasi elektromagnetik yang masih diperbolehkan. Beberapa penelitian memaparkan bahwa pengguna ponsel memang mempunyai resiko lebih tinggi terkena kanker dibanding orang yang tidak menggunakan ponsel sama sekali.


2.Mitos: Menggunakan SMS akan membuat ponsel lebih murah
Fakta: Dengan adanya SMS maka terdapat berbagai pilihan komunikasi, selain voice. Karena beranggapan lebih murah, maka penggunaan SMS menjadi sangat mubazir. Misalnya kita saling mengontak beberapa kali menggunakan SMS. Anggap saja sebuah SMS dapat menyampaikan maksimal 3 buah informasi. Tetapi kita seringkali menggunakan SMS untuk menyampaikan hanya sebuah informasi saja. Nah, komunikasi SMS pendek yang terus menerus (saling berbalas), pada akhirnya akan lebih mahal ketimbang menggunakan suara. Dalam banyak kasus, sejak adanya SMS, tagihan terhadap penggunaan voice tetap, sementara penggunaan SMS juga meningkat. Artinya, secara tidak langsung SMS bukan merupakan substitusi dari voice, tetapi hanya menjadi komplemen saja.


3.Mitos: Ponsel yang digunakan di POM bensin dapat menyebabkan ledakan
Fakta: Sampai saat ini belum ada peristiwa ledakan di pom bensin yang terjadi akibat penggunaan ponsel. Sebenarnya larangan penggunaan ponsel di pom bensin lebih pada kekhawatiran akan merusak ponsel atau perangkat penera bensin yang sebagian besar sudah berteknologi digital.


4.Mitos: Sinyal ponsel dapat mengganggu alat navigasi pesawat.
Fakta: Menurut penelitian para ahli, sinyal ponsel dapat merambat melalui jendela kemudian keluar sampai pada antena pesawat dan dapat mengganggu radar, alat navigasi, dan lain-lainnya. Tapi, sampai saat ini banyak pengguna yang masih berhalo-halo tanpa mengganggu perjalanan pesawat, selama ponselnya masih bisa menangkap sinyal. Indikasinya, larangan tersebut diberlakukan agar penumpang lebih memilih menggunakan lyanan telepon yang disediakan pada pesawat terbang.


5.Mitos: Ponsel internal antena sinyalnya lebih lemah
Fakta: Letak antena dari sebuah ponsel tidak mempunyai pengaruh yang besar (yang terasa) terhadap kuat lemahnya sinyal. Hal-hal yang mempengaruhi sinyal pada antena adalah karakteristik antena itu sendiri, daya yang dikonsumsi, area dimana ponsel berada, serta kondisi baterai sebagai penopang ponsel menangkap sinyal. Artinya, meskipun diletakkan tidak menonjol apabila kualitas sinyalnya bagus, maka daya tangkap ponsel juga akan bagus.


6.Mitos: Menggunakan handsfree mengurangi radiasi.
Fakta: Radiasi ponsel memang tersebar paling kuat diseputar antena ponsel. Jika demikian, penggunaan handsfree akan membuat posisi ponsel jauh dari kepala, sebab ponsel tidak dilekatkan ke telinga. Artinya kekuatan radiasi tidak berkurang hanya berpindah lokasi pancaran maksimal saja.


7.Mitos: Bila sering berponsel dengan kendaraan kecepatan tinggi baterainya cepat habis
Fakta: Berponsel di atas kendaraan yang berkecepatan tinggi, secara otomatis akan membuat kita sering berpindah BTS (handover). Nah, biasanya saat perpindahan itu ponsel memerlukan energi lebih untuk memantapkan sinyalnya. Apalagi jika sinyal di wilayah tersebut tidak bagus, maka ponsel akan bekerja esktra mendapatkan sinyal untuk komunikasi. Sebetulnya, kekuatan baterai ponsel lebih bergantung pada kondisi sinyal di wilayah itu ketimbang pada kecepatan kendaraan. Kecepatan kendaraan akan berpengaruh pada kondisi perpindahan antar BTS yang mengangi ponsel tersebut.


8.Mitos: Baterai Lithium lebih awet daripada Nicad dan NiMh
Fakta: Baterai Lithium mempunyai tegangan 3,6 volt pada terminalnya, berarti mempunyai kekuatan tiga kali baterai NiMh. Lithium juga memiliki dua kali lebih banyak cadangan dayanya untuk setiap gram-nya dibandingkan baterai NiCad. Jadi bisa dikatakan baterai Lithium lebih awet ketimbang dua jenis baterai lainnya.


9.Mitos: Menyalakan ponsel saat charging akan merusak baterai
Fakta: Jika kita menyalakan ponsel saat charging, akan lebih memperpendek umur baterai. Jika ponsel tetap aktif selama charging, maka daya baterai tidak akan pernah maksimal terpenuhi karena selama ponsel aktif konsumsi daya terus berkurang. Apabila kondisi ini terus menerus terjadi, charging akan semakin sering dilakukan sehingga umur baterai akan lebih cepat berakhir dibandingkan apabila kita charging saat ponsel mati.


10.Mitos: Semakin lama mencharge ponsel lebih tahan lama
Fakta: Pada dasarnya charger ponsel terbagi menjadi dua macam, yaitu charger ‘cepat’ yang dapat mencharge sekitar 2 jam atau kurang dan charger dengan arus listrik yang lebih kecil sehingga proses pengisian baterai lebih lama. Lama atau tidaknya proses charging bergantung juga pada jenis charger dan kondisi baterainya, belum tentu lama men-charge lama pula bertahan.


11.Mitos: Baterai ponsel punya lifetime
Fakta: Setiap baterai ponsel ada lifetime atau masa hidup yang berbeda-beda tergantung kualitas bahan baterai tersebut. Masing-masing baterai akan mencapai titik tertentu dimana baterai tidak akan dapat digunakan/diisi kembali. Umumnya lifetime baterai sekitar 400 – 500 kali charger. Seandainya baterai ponsel ini ingin lebih awet, sebaiknya diisi apabila memang benar-benar sudah membutuhkan energi tambahan.


12.Mitos: Berganti-ganti charger bisa merusak baterai
Fakta: Sebetulnya tergantung dari kualitas dan spesifikasi charger itu sendiri. Charger yang paling baik adalah bila mempunyai sensor temperatur dan tegangan baterai sebagaimana timer. Apabila ponsel menggunakan charger dengan kualitas yang tidak sesuai maka sudah tentu masa hidup baterai juga jadi akan lebih singkat karena proses serta waktu charging menjadi tidak menentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mungkin anda meminati :